Selasa, 27 Februari 2018

Efek samping obat pelindung kemoterapi kanker lambung

Efek samping obat pelindung kemoterapi kanker lambung,- Kemoterapi bukan tanpa efek samping. Jon Barron, seorang pakar teknologi pangan dari Harvard dam MIT, dalam artikelnya yang berjudul,’Chemoterapy, An Interesting Choice,’ menuliskan bahwa kerugian utama kemoterapi adalah bahwa obat-obatan ini tidak hanya membunuh sel-sel kanker yang sedang membelah diri, tetapi semua sel yang membelah diri. Sel-sel sehat yang membelah diri jauh lebih cepat dari sel-sel kanker juga tidak luput.

Sebagai contoh, terdapat probabilitas yang tinggi bahwa sel-sel sistem imun tubuh yang cepat membelah diri juga akan mati, yang menyebabkan tubuh kita tidak mampu memerangi penyakit-penyakit lain yang timbul sebagai akibat dari perawatan.

Sel-sel lainnya yang juga tumbuh cepat adalah sel-sel dari sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah, sel-sel di dalam perut dan usus, dan sel-sel folikel rambut, itulah sebabnya mengapa pasien (kemo) biasanya mengalami kerontokan rambut.

Lebih lanjut, dalam kedua peristiwa ini, obat-obatan yang tadinya bertujuan untuk meracuni sistem, justru menciptakan rasa sakit pada pasien. Racun (dari obat-obatan kemo) menyerang sel sel darah dan menyebabkan keracunan darah. Sistem pencernaan menjadi shock tidak terkontrol dan menyebabkan pasien mual, diare, tidak nafsu makan, (perut) kram dan berangsur melemah.

Beberapa obat dapat mengelupaskan seluruh lapisan usus. Organ reproduksi terpengaruh dan dapat menyebabkan kemandulan. Otak kehilangan memori. Rambut rontok. Penglihatan dan pendengaran menurun. Ginjal rusak. Luka muncul di amulut dan tenggorokan. Tubuh berdarah dan mudah memar serta tidak dapat melawan infeksi.

Seringkali fisik pasien tidak kuat sehingga tidak dapat melanjutkan pengobatan. Untuk itu maka saat ini para ahli riset kanker telah berupaya dan berlomba lomba untuk menciptakan obat-obatan baru yang lebih efektif namun relative memiliki efek samping yang lebih minimal bagi kualitas hidup pasien.

Untuk pengobatan tumor anda bisa klik di sini

Minggu, 25 Februari 2018

Hindari Serangan Kanker Payudara

Hindari Serangan Kanker Payudara,- Serangan kanker payudara adalah hal yang paling ingin oleh dihindari oleh wanita. Penyakit ini bisa dengan mudah mengambil kegembiraan anda dan membuat anda menjadi putus asa. Meskipun banyak wanita menganggap penyakit ini tidak bisa dihindari, sebenarnya, kanker payudara bisa dikurangi resikonya. Maka dari itu, sebelum anda terserang penyakit ini, anda bisa ikuti tips-tips di bawah ini

Jauhi Rokok

mereka yang merokok ataupun menjadi perokok pasif memiliki resiko kanker payudara yang lebih besar daripada mereka yang tidak. Rokok mengandung banyak bahan kimia berbahaya yang bisa memicu tumbuhnya sel kanker pada tubuh anda.

Menghindari Radiasi

Radiasi, di masa kini, bisa dipancarkan oleh benda-benda yang bahkan ada di kehidupan kita sehari-hari. Hape, microwave, scanner tubuh, dan benda-benda yang memancarkan radiasi lainnya diketahui meningkatkan resiko seseorang terkena kanker payudara.

Kendalikan Berat Badan

Berat badan berlebih, terutama pada mereka yang telah menginjak masa menopause, menjadi penyebab besar dari kanker payudara. Mengendalikan berat badan anda adalah sebuah pola hidup sehat yang bisa mencegah kanker payudara.

Hindari Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol adalah salah satu penyebab kanker payudara yang lain yang perlu anda hindari. Alkohol yang masuk ke dalam tubuh diketahui meningkatkan resiko kanker payudara yang terjadi pada wanita, terutama mereka yang masih muda.

Senin, 19 Februari 2018

Tes ini bisa deteksi kanker payudara sebelum muncul benjolan

Tes ini bisa deteksi kanker payudara sebelum muncul benjolan,- Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang ditakuti oleh wanita. Meski begitu, masih banyak wanita yang takut memeriksakan diri mereka terkait kanker payudara. Hal ini bisa disebabkan oleh ketakutan dan biaya tes atau screening kanker payudara yang tak murah.

Namun kini peneliti tengah mengembangkan cara baru yang lebih mudah dan murah untuk membantu wanita mengetahui risiko terkena kanker payudara, yaitu melalui tes darah. Peneliti akan mengembangkan tes darah sederhana yang mendeteksi adanya metal pada tubuh wanita. Tes ini bahkan diklaim bisa mengetahui risiko seseorang terkena kanker payudara jauh sebelum muncul benjolan pada payudara mereka.

Tes darah untuk mendeteksi metal ini tengah dikembangkan oleh ilmuwan di Oxford University. Mereka berharap tes yang mudah dan tidak mahal ini akan menolong banyak wanita untuk mencegah kanker payudara sebelum muncul benjolan dalam tubuh mereka. Wanita tak perlu lagi harus melakukan tes yang rumit dan mahal seperti mammogram.

Peneliti juga menjelaskan bahwa mendeteksi risiko kanker payudara sejak awal adalah cara termudah untuk menyelamatkan ribuan nyawa dan menghindarkan banyak wanita dari pengobatan akibat kanker. Peneliti Fional Larner mengungkapkan bahwa pencegahan sangat jauh lebih baik daripada mengobati.

"Terdapat kemungkinan sembuh hingga 80 persen bagi pasien kanker payudara jika mereka berhasil mendeteksinya sedini mungkin. Semakin cepat, semakin tinggi pula kemungkinan selamat. Ada obat yang bisa membantu menyembuhkan kanker payudara, namun akan lebih baik jika kita bisa mencegahnya,"

Lantas, bagaimana cara kerja tes darah untuk mendeteksi kanker payudara? Peneliti telah mengetahui bahwa tubuh jaringan payudara mengeluarkan zat zinc dalam bentuk 'berat' dan 'ringan'. Sementara itu, tumor dan sel kanker akan banyak menyerap zinc dalam bentuk 'ringan'.

Karena itu, wanita yang memiliki sel tumor atau sel kanker akan melepaskan lebih banyak zinc dalam bentuk 'berat'. Jika dalam tes darah ditemukan zinc berbentuk 'berat' dalam jumlah yang banyak, kemungkinan besar wanita tersebut memiliki sel tumor atau kanker pada payudaranya.

Sayangnya tes ini belum bisa digunakan saat ini dan kemungkinan baru tersedia lima tahun mendatang. Peneliti memperkirakan bahwa dalam waktu 10 tahun tes ini bisa menyelamatkan banyak nyawa dan bisa digunakan secara umum untuk mendeteksi kanker payudara pada wanita. Tes darah dengan melihat kandungan metal ini juga tak menutup kemungkinan untuk digunakan mendeteksi jenis kanker lainnya. 

Baca juga :